catatankaki.org — Jumat (05/06), puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Pergerakan Cabut Undang-undang Perguruan Tinggi (Pecat UUPT) melakukan aksi unjuk rasa di depan tugu layar Phinisi’ kampus Universitas Hasanudin. Unjuk rasa yang dimulai pukul 14.12 tersebut diikuti oleh puluhan mahasiswa Unhas dengan menggunakan petaka bertuliskan tuntutan mereka hingga ikat kepala yang bertuliskan “PECAT UUPT”.
Aksi unjuk rasa tersebut menuntut pencabutan Undang-undang Pendidikan Tinggi yang belakangan ini meresahkan mahasiswa dengan kebijakan-kebijakan yang tidak pro kepada mahasiswa. Mulai dari diberlakukannya PTN-BH diberbagai kampus, lahirnya peraturan menteri tentang uang kuliah tunggal yang dinilai sebagai upaya pelepasan tanggung jawab negara dalam hal pembiayaan. Bukan hanya itu, kebijakan yang membatasi mahasiswa strata satu kuliah paling lama hingga lima tahun pun turunan dari Undang-undang nomor Pendidikan Tinggi tersebut.
Berikut ini beberapa alasan penolakan Aliansi Pecat UUPT yang termuat dalam surat pernyataan sikap yang dibacakan di penghujung aksi unjuk rasa :
Terdapat bentuk yang melenceng dari tujuan awal, yang termuat di dalam undang-undang tentang pendidikan tinggi No. 12 tahun 2012
- Komersialisasi, privatisasi, dan liberalisasi di pendidikan tinggi
- Masuknya mekanisme pasar ke dalam sektor pendidikan tentunya akan mengancam kearifan lokal yang sejak dulu ada
- Potensi hilangnya prinsip nirlaba dalam perguruan tinggi
- Pelepasan tanggung jawab negara yang dilakukan melalui pemberian hak otonomi dalam pengelolaan perguruan tinggi
Dilla selaku jendral lapangan menjelaskan aksi tersebut merupakan aksi kampanye tentang sikap penolakan mereka terhadap UUPT. Mahasiswi Fakultas Kesehatan Masyarakat itu menegaskan bahwa aksi tersebut masih akan terus berlanjut hingga tuntutan mereka dipenuhi. Aksi ini merupakan permulaan untuk mengawali aksi-aksi yang lebih besar kedepannya. “Harapannya supaya undang-undang pendidikan tinggi ini dicabut” tegas Dilla.
No Comment