Catatankaki.org-Peringatan hari sumpah pemuda diwarnai gelombang aksi penolakan omnibus law oleh Aliansi Mahasiswa Unhas, pada hari Rabu (28/10/2020). Aksi yang berlangsung sekitar dua jam di pintu 1 Unhas tersebut diisi dengan penyampaian orasi, lagu perjuangan, dan bakar ban.
Selain mengajukan tuntutan yang serupa dengan yang digaungkan di tingkat nasional terkait penolakan omnibus law, Aliansi yang diisi oleh organ mahasiswa se-Unhas ini juga menggemakan ‘turunkan Jokowi-Amin’ dan mengecam tindakan represif aparat.
Sekitar 200-an massa aksi mengisi bahu jalan pintu satu. “Massa aksi hari ini ada 250 orang. Namun aliansi akan terus membuat varian-varian gerakan agar bisa memobilisasi massa yang lebih banyak di aksi-aksi berikutnya,” Ucap Roy, salah satu peserta aksi. Menurunnya kuantitas massa menentang omnibus law di Makassar memang terlihat sejak aksi 8 oktober lalu.
Amri selaku humas aksi menegaskan bahwa Aliansi Mahasiswa Unhas akan terus mengadakan demonstrasi yang akan terus bereskalasi sampai UU Ciptaker, yang dibungkus dalam Omnibus Law, dicabut.

Walaupun aksi kali ini bersifat sektoral, aliansi mahasiswa Unhas menyatakan bahwa mereka tetap merupakan bagian dari gerakan-gerakan di kampus lain atau serikat lain yang juga turut turun ke jalan. “Teman-teman selalu bergabung dengan kampus lain untuk aksi di Urip ataupun Pettarani, namun kali ini kami mencoba mencari alternatif lain dengan pertimbangan efisiensi dan mengingat gerakan ini akan panjang ke depan,” Roy menambahkan.
Penolakan terhadap omnibus law akan tetap diwacanakan oleh aliansi mahasiswa unhas, dengan tetap bergandengan dengan seluruh mahasiswa se-Makassar.
reporter : Rahmatbngst
No Comment