Sepercik asa dalam sunyinya pemakaman jiwa
Baru kali ini benar beda rasanya
semu menyatu, nyata hilangnya dan pasti
Pertemuan sekilas tanpa kata, tanpa obrolan, lewat begitu saja dalam mimpi sosok insan yang dipuja
Tempo hari awal perkenalan denganmu, perkenalan tak terduga dan tanpa rencana
Sekejap nyata terasa bedanya
Tatap mata, larut dalam ketertarikan paras yang menawan, dingin dan misterius menyelimuti jiwa mungilnya.
Baru kali ini benar beda rasanya
Tumbuh liar dalam benak, berkembang dan menjalar menggerogoti pre-frontal corteks hingga menyisahkan candu terpikir dalam setiap gerak
Skema cerita khayalan menggeliang dalam ketidaksadaran, hanyut dan tenggelam
“Pantaskah seseorang sepertiku untuk bisa menyatu?” bisikan jiwa yang telah lama mati terkubur dalam pemakaman rasa & cinta
Bangkit sementara, bangkit dengan semu. Cahaya mengganggu tidurku di pemakaman itu.
Mencoba mengusik kesendirian, tanpa sedikit menyalahkanmu.
Baru kali ini benar beda rasanya, seperti ada yang berupaya membangkitkan
Namun, tanpa kesengajaan kudapati pesan bahwa dirimu juga telah mati dalam pemakaman itu, pemakaman rasa & cinta.
Korban dari masa kelam, masa yang tidak memihak pada kebahagiaan hingga menyeret mereka yang terluka ke ujung jalan nestapa.
Hingga kini hanya tersisah butiran asa mencoba menciptakan momen agar kehadiran itu nyata terasa.
Jiwa yang telah lama mati, bersama dalam satu pemakaman rasa & cinta
Cepat atau lambat, hisapan waktu kian menggerus. Akankah hari kebangkitan itu ada atau abadi dalam kesunyian sampai lenyap termakan usia.
Ketergantungan
kepada siapa aku berdusta
persendian kini melebur dengan candu
hampa bilamana tak ada
munculnya pun memaksa tubuh meronta
melilit rindu akan kehadirannya
siapapun dia tolong katakan
benciku akan jelmaanya
membabi buta meretas alam kesadaran
diri ini belum benar merdeka
meski lampau hari berdikari tanpanya
pelan pasti akan mati ke dalam ilusi
dopamin ini telah rusak karnamu
dan kau bertanggungjawab penuh atas itu
kontrol candu dengan kesadaran
janganlah gusar dengan ketiadaanya
sesak isak pun tersesat dalam siasat
alasan mana lagi belum terucap
sesal hari jadi penantian
langkah akhir temukan jalan
tuk kembali pada ketiadaan
Euforia Dalam Kendali
Gelap terang menyapa tiap kali menjalani hari
Terbuka hingga terpejam menyimpan banyak ingatan
Satu persatu datang menjelma bagai budak tak bertuan
Memaksa diri menjadi tuan kala budak itu datang
Perlahan tahta tuan bersinar hingga jadi angkuh tak bermoral
Tak butuh waktu lama runtuhnya singgasana terkudeta oleh para budaknya
Budak itu segala bentuk ingatan, bersama lara datang menyerbu tuan
Tuan pun kebingungan atas serangan yang terjadi dalam satu malam
Kejadian itu terus bergulir, berganti posisi antara budak dan tuan menjalani hari
Tak ada yang abadi dalam hidup sang pemuja duniawi
pikiran, hati dan haha hihi adalah teman panjang sang penakluk bumi
selamatlah di alam nyata dan alam lainnya bagi siapa saja yakin itu ada
Author : Siapaabid
No Comment