Perempuan
Putingnya mengeras
Timbul
Birahi terdengar
Melantun konsonan
Napas tak tertahan
Keluh kenikmatan
Ini godaan
Basuh cucuran
Siluet
Kucing penantang malam
Merayap melangkahi awan
Tak memikirkan awal dan akhir
Meraung dihalang tabir
Peduli setan dengan putih atau hitam
Dibawahnya cahaya tampak hanya puing-puing
Titik yang lemah
Kecil, tetapi alam mereka jamah
Aturan mereka juga ubah
Taman yang Sepi
Di sebuah taman yang sepi
Hening dan nyamuk berseri-seri
Remang lampu dihinggapi laron
Membawa sinyal akan turunnya hujan
Kurenungi mereka semua dalam sunyi
Anganku terus berusaha menggapai
Wujudmu yang terus berlari
Karena jasadmu
Tak pernah di sini
Sajak Kepulangan
Aku datang dari arah Selatan
Dari tempat dengan udara
Paling dingin di alam semesta
Aku datang secepat desir angin
Melintasi tiap helai rambutmu
Hingga ke bagian terkecil rongga tubuhmu
Lantunan elegi dan senandung doa
Terpanjatkan, mengiringi
Kepergianku dari satu tempat
Ke tempat yang lain
Setiap pijakanku, digenangi aliran
Tangis-tangis syahdu
Dari kelopak mata yang sayup
Turut merekam jumpa dan temu terakhir
Yang kekal sekilas memori dan kenangan
Dan aku datang untuk menyambut
Cinta-cinta yang rapuh—
Jiwa-jiwa yang telah lama
Menunggu langit memandikannya
Dengan arum bunga melati
Aku datang dan singgah tanpa isyarat
Tanpa aba-aba, tanpa siapapun tahu!
Keberadaanku di mana-mana,
Di tiap sudut arah pandangmu
Hingga terselip di balik bayangmu
Dan tugasku hanya satu:
Menjemputmu
Ke arah tujuanku yang Esa:
Pulang
Author: Erick Evangelista & Lullaby_Boy
No Comment