catatankaki.org — Semua orang tahu, bahwa jalan raya adalah hak semua orang, tempat dimana kita semua merasa memiliki. Tanpa syarat atau hak khusus pada beberapa orang. Sayang sekali, pandangan seperti itu hanya menjadi konsep. Prakteknya, jalan raya sering dimanipulasi untuk kepentingan politik hingga ekonomi. Siapa lagi yang bisa berbuat seperti itu kalau bukan pemilik kekuasaan?. Ditutupnya portal jalan di Workshop Unhas kenyataannya membuat banyak pengguna jalan merasa jengkel.
Edy, mahasiswa Sastra yang tinggal disekitar Workshop, mengaku kesal karena akses jalan yang harusnya membuat aktifitas Edy menjadi mudah malahan memperlambat kerja – kerjanya. Bukan hanya itu, ia merasa ditutupnya portal jalan juga menutup akses masyarakat luas selain mahasiswa. “bagus lagi kalau tidak ada ini portal, bikin susah saja”, tandasnya saat ditemui di halte Workshop Unhas(30/3). Padahal, menurutnya Unhas sebagai institusi besar seharusnya sadar akan perannya dalam masyarakat. “institusi yang besar jelas mi punya tanggung jawab besar juga”. Unhas memberikan contoh buruk bagi masyarakat dan Civitas Akademika dengan melakukan Privatisasi pada ruang publik. Menutup akses yang seharusnya semua orang miliki. “Unhas punyanya siapakah, punyanya semua orang toh?”
No Comment