Catatankaki.org-Resah dengan kebijakan kampus, sejumlah mahasiswa Unhas membentangkan spanduk bertuliskan “Semua Orang Berhak Mendapatkan Pendidikan!” di depan danau kampus Unhas pada Kamis (6/8/2023).
Rere, salah seorang pembentang spanduk mengatakan aksi ini berangkat dari kabar salah seorang calon mahasiswa baru (Camaba) Unhas yaitu Mita, yang dinyatakan gugur sebagai mahasiswa baru Unhas karena tidak melakukan registrasi ulang.
Berdasarkan informasi yang kami dapatkan, Mita tidak dapat melakukan registrasi ulang karena terkendala biaya untuk menebus Uang Kuliah Tunggal (UKT). Adapun UKT yang dibebankan kepada Mita ialah UKT golongan tiga sebesar Rp2.000.000. Jumlah UKT yang dibebankan kepada Mita dirasanya berat karena ia berasal dari keluarga ekonomi rendah. Sehingga terkendala untuk melakukan pembayaran dan tidak dapat menebus UKTnya sampai tenggak waktu penutupan registrasi.
Lebih lanjut Rere menjelaskan bahwa ia merasa kecewa terhadap pihak kampus yang memberikan UKT golongan tiga pada Mita. Ketidakjelasan pihak kampus dalam penggolongan UKT yang hanya berdasar pada berkas yang dikirimkan Camaba dinilainya tidak sesuai dengan kondisi riil ekonomi Camaba.
“Unhas tidak betul-betul menyesuaikan kondisi keuangan Camaba dan langsung mematok lewat berkas slip gaji orang tua tanpa melakukan wawancara atau survei lapangan,” ujarnya.
Kemudian ia membeberkan bahwa selain Mita yang dinyatakan gugur sebagai mahasiswa baru Unhas, terdapat 89 Camaba lainnya yang ikut dinyatakan gugur.
Selanjutnya ia berpendapat hal ini perlu disoroti sebab Unhas seperti mempertontonkan ke khalayak umum bahwasanya pendidikan adalah barang eksklusif yang hanya dapat diakses oleh kalangan tertentu.
“Hanya untuk orang-orang yang berduit yang bisa melanjutkan pendidikan di Unhas, tentu ini mencederai pendidikan,” katanya.
Terakhir ia berharap kepada aliansi serta lembaga-lembaga mahasiswa yang ada di Unhas untuk bersama-sama mengawal 90 Camaba Unhas yang di blacklist namanya dan tak dapat melanjutkan pendidikannya di Unhas lantaran sistem yang bermasalah.
“Harapan saya kepada birokrasi untuk menindaklanjuti bagaimana kebijakan hari ini, dan memberikan kembali kesempatan untuk Mita dan sekitar 90 orang camaba lainnya agar bisa kembali mengurus agar bisa lanjut kuliah,” harap Rere.
Reporter: Anisa Pakulla’
Fotografer: Abid Pratama
No Comment