Catatankaki.org-Memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), mahasiswa dari berbagai kampus di Makassar menggelar aksi di depan Dinas Pendidikan (Disdik) Sulawesi Selatan pada hari Selasa (2/5/2023).
Massa aksi mulai memadati halaman Disdik sekitar pukul 15:33 WITA, dan langsung melakukan orasi. Selain itu, massa aksi juga memasang spanduk di pagar halaman Disdik.
Salah satu spanduk bertuliskan “UKT melangit, Ekonomi sulit, Rektor pelit, #UNHASFORSALE.”

Salah seorang orator mengungkapkan bahwa kampus semestinya berperan merawat pengetahuan dan menjaga pengetahuan. “Tugas dari kampus itu menjaga pikiran. Entah dia konservatif, libetariat, dan lain lainnya,” pungkasnya.
Imam selaku Jendral Lapangan (Jenlap) mengatakan bahwa gerakan yang pecah di Hardiknas ini merupakan momentum untuk merangkum amarah dari seluruh elemen mahasiswa menuju gerakan-gerakan mahasiswa yang lebih besar lagi.
“Kita ingin menyadarkan kebanyakan mahasiswa dan kaum pelajar, bahwa pendidikan hari ini memang bobrok dan kita ingin memberikan kesadaran ekonomi politik bahwa pendidikan itu harus berpihak ke kepentingan rakyat,” terangnya.
Ia juga menambahkan bahwa dampak dari sistem ini merembes kepada gerakan mahasiswa yang hadir akhir-akhir ini. Menurutnya, itu semua tidak terlepas dari hegemoni sistem pendidikan ala kapitalisme sekarang. Oleh karena itu, ia menyerukan kampanye mengenai biaya pendidikan yang begitu mahal dan UKT yang begitu tinggi dan terus bertambah.
“Itu menandakan (bahwa) ke depan pendidikan tidak akan lagi dapat diakses oleh seluruh anak Bangsa,” tambahnya.
Kemudian, ia berharap gerakan-gerakan rakyat dan mahasiswa untuk terus melakukan kerja-kerja yang revolusioner, serta memberikan kesadaran ekonomi politik bahwa rakyat sekarang sedang ditindas melalui kebijakan-kebijakan Negara, lewat Lembaga Pendidikan maupun institusi lainnya.
“Kita menginginkan gerakan mahasiswa maupun gerakan rakyat yang tidak dibatasi oleh tembok-tembok kampus, tidak dibatasi jas-jas almamater, dan tidak dibatasi oleh ideologi-ideologi apapun. Kita menginginkan persatuan untuk merebut perubahan itu,” tuturnya.
Massa aksi membubarkan diri sekitar pukul 18:00 WITA, dengan membentangkan spanduk menuju ke titik awal.
Reporter: Abdul Hakam Hidayat & Abid Pratama
No Comment