catatankaki.info — Jika di hari sebelumnya Serikat Mahasiswa Unhas melakukan aksi demonstrasi di pintu satu Unhas untuk memperingati Hari Buruh Internasional, hari ini, Kamis (2/5) dalam momentum Hari Pendidikan Nasional giliran Gedung Rektorat yang digeruduk. Aksi yang berlangsung selama kurang lebih tiga jam tersebut akhirnya berakhir bentrok antara satpam dengan massa aksi.

Massa aksi yang telah berkumpul di pelataran Gedung Rektorat sejak pukul 13.00 Wita terus menyampaikan aspirasi dan meminta agar Rektor turun mendengarkan aspirasinya. Namun, Dwia Ariestina selaku Rektor Unhas baru menemui massa aksi satu setengah jam kemudian, setelah massa aksi terus melangkah mendekati pintu masuk Gedung Rektorat dan sempat memicu gesekan dengan satpam yang berjaga.

 

Dalam dialog dengan rektor, dipaparkan beberapa permasalahan antara lain: birokrasi Unhas yang kian tak profesional, PTN-BH Unhas, hiper-eksploitasi pekerja kebersihan dalam jerat sistem kontrak dan outsourcing, jam malam, praktek pungli pada ujian mahasiswa, kekerasan akademik, dan intervensi lembaga mahasiswa.

Namun, lantaran tak ada jaminan penyelesaian permasalahan karena rektor menolak untuk menandatangani pakta integritas, massa aksi memutuskan untuk tetap bertahan dan meminta bertemu dengan ketua Majelis Wali Amanat (MWA), Komjen Pol. Purn. Drs. Syahfruddin, M.Si., yang juga merupakan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB).

Setelah menunggu dan tak kunjung bertemu ketua ataupun wakil MWA, massa aksi akhirnya mendesak dan mencoba meringsek ke dalam Gedung Rektorat. Akibatnya, situasi memanas karena satpam tetap berusaha mencegah massa aksi memasuki gedung. Namun karena kewalahan satpam akhirnya menyemprotkan gas pemadam api untuk membubarkan massa aksi.

Massa aksi lari berhamburan keluar ke halaman Gedung Rektorat. Aksi lempar-lemparan antara massa aksi dengan satpam kemudian menyusul setelahnya. Aksi kejar-kejaran juga tak terhindarkan, satpam bahkan menyisir sampai ke fakultas-fakultas, sekretariat Lembaga Mahasiswa di Fakultas Pertanian turut dimasuki.

Kesaksian mahasiswa yang berada di sekitar Fakultas Pertanian pada saat kejadian menyebutkan setidaknya ada enam orang satpam yang datang, salah satunya membawa senjata tajam menyerupai celurit.

“Iya, ada  tadi satpam kesini. Enam orang kalo tidak salah, tapi ada satu yang bawa benda tajam, bentuknya melengkung, kayak celurit”, paparnya

Tidak hanya itu, dua orang mahasiswa juga ditangkap oleh satpam dalam proses penyisiran tersebut. Kedua mahasiswa yang diketahui merupakan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Peternakan tersebut baru dilepaskan setelah proses negosiasi antara Jendlap aksi dengan pihak rektorat.


Penulis: Nomi

Editor: Ita

Previous Peringati May Day, Serikat Mahasiswa Unhas Serukan Hapus Sistem Outsourcing terhadap Petugas Kebersihan Unhas
Next Bentrok Aksi Hardiknas: Kronologi Kasus Salah Tangkap dan Penganiayaan oleh Satpam

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *