catatankaki.org — Rabu (1/5/2019), dalam momentum memperingati Hari Buruh Sedunia atau May Day, ratusan mahasiswa memadati pintu 1 Unhas dan melakukan aksi unjuk rasa memprotes praktek Outsourcing yang diberlakukan terhadap petugas kebersihan di Unhas.
Mahasiswa yang tergabung dalam Serikat Mahasiswa Unhas tersebut sampai di pintu satu Unhas sekitar pukul 15.00 Wita dan memulai aksi dengan membuat lingkaran yang menutup sebagian besar jalan Perintis Kemerdekaan, baik yang menuju arah kota ataupun Daya. Di tengah lingkaran itu beberapa mahasiswa memegang spanduk besar bertuliskan “Hapuskan Outsourcing di Kampus Merah”.
Aksi ini selain menyorot praktek Outsourcing, baik dalam orasi ataupun selebaran yang dibagikan kepada pengguna jalan, juga menyerukan pemenuhan terhadap hak-hak petugas kebersihan di Unhas berupa jam kerja yang semestinya, upah yang layak, pemberian jaminan kesehatan, dan kebebasan untuk berserikat. Mereka juga menuntut agar petugas kebersihan, terutama mereka yang telah lama bekerja di Unhas dijadikan pekerja tetap.
“Universitas yang menjunjung nilai-nilai kemanusiaan tidak seharusnya memberlakukan sistem Outsorcing yang jelas-jelas menindas, dan kami disini untuk mengkampanyekan hal tersebut, publik harus tau. Di momen ini kami juga menunjukkan bahwa kami tidak diam terhadap pendindasan yang terjadi di sekitar kami” ujar Humas aksi yang tak ingin disebutkan identitasnya.
Aksi ini sendiri merupakan aksi perdana mahasiswa Unhas memperingati May Day, setelah tahun 2018 lalu petugas kebersihan Unhas melakukan aksi di depan Gedung Rektorat menuntut penyelesaian kasus pelecehan seksual yang dialami salah satu petugas kebersihan serta meminta kenaikan upah, pembayaran BPJS, dll.
Atas absennya petugas kebersihan dalam aksi ini, Jenderal lapangan aksi menyampaikan bahwa massa aksi memang hanya dari mahasiswa.
“Massa aksi memang hanya mahasiswa, tidak ada cleaning service. Kami memang tidak meminta mereka ikut karena pertimbangan resiko yang bisa terjadi. Kita tau bahwa kampus ini sendiri tidak begitu demokratis terhadap penyampaian aspirasi semacam ini” teganya
Sore sekitar pukul 16.00 Wita, massa aksi meminjam salah satu truk yang ingin melintas untuk menjadi tempat berorasi dan menggiring truk tersebut ke tengah lingkaran, memperpanjang durasi aksi dengan orasi secara bergantian.
No Comment