catatankaki.org — Senat Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (SEMA FEB-UH) menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung Rektorat, Selasa (02/04). Aksi ini berlangung mulai dari sekitar pukul 15.30 Wita hingga akhirnya dibubarkan oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Almuni, Arsunan Arsin.

Kalimat “Jika kau menghamba kepada ketakutan, kita memperpanjang barisan perbudakan” warisan Wiji Thukul menjadi kalimat pembuka nan provokatif dalam selebaran yang dibagikan.

Dikawal ketat oleh satpam yang berjaga, Aksi ini menyoroti iklim kampus yang tinggi arogansi dan minim literasi. Hal ini  berangkat dari pembacaan terhadap realitas yang terjadi di kampus Universitas Hasanuddin belakangan ini, mulai dari rentetan Peraturan Rektor tentang Organisasi Mahasiswa (PR ORMAWA), Wacana Lembaga Mahasiswa tingkat Universitas (BEM-U) yang dipaksakan secara otoriter, hingga kasus mahasiswa Kelautan.

Setelah beberapa lama meneriakkan “Ruang akademik yang mematikan kebebasan akademik” dengan pengeras suara agar terdengar oleh orang-orang yang berdiam di Rektorat, massa aksi akhirnya ditemui oleh Arsunan Arsin. Meski begitu, kedatangan Arsunan tidak untuk melaksanakan dialog dan mencari jalan keluar dari permasalahan yang diteriakkan, namun meminta massa aksi bubar sementara persoalan-persoalannya katanya akan dibahas nanti.

Angga, ketua SEMA FEB-UH dijumpai setelah aksi tersebut menyampaikan bahwa banyaknya permasalahan terutama kebijakan kampus ialah karena minimnya literasi dan pembacaan terhadap kondisi realitas kemahasiswaan hari ini.

Dilakukannya aksi ini merupakan respon untuk bangkit melawan pembunuhan nalar kritis yang dilakukan terus menerus oleh kearogansian birokrasi kampus, meski dalam berjalannya sendiri sempat terjadi insiden terhadap awak LPM Media Ekonomi saat sedang meliput aksi tersebut, oleh Arsunan dilarang mengambil gambar.  

Previous Sorry To Bother You: Menertawai Kegelisahan Kita di Bawah Kapitalisme Abad-21
Next MEMPERTANYAKAN SEKALIGUS MENANTANG LITERASI SEORANG WR III YANG OTORITER DAN ANTI-KRITIK

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *