catatankaki.org — Puluhan mahasiswa Unhas turun ke jalan melakukan aksi sebagai bentuk kepedulian terhadap kondisi petani saat ini, Pintu Satu Unhas, Selasa (26/09/2017). Aksi ini dilakukan dalam momentum Hari Tani Nasional.
Massa memulai aksi dengan membentangkan spanduk di teras lingkaran Unhas berisi tulisan nasib petani yang terampas haknya di negeri agraris. Dilanjutkan dengan orasi politik serta selebaran kepada pengendara yang lewat di Jl. Perintis Kemerdekaan.
Banyak peraturan pemerintah yang tidak memihak kepada petani. Maka dari itu, reforma agraria sangat perlu untuk mewujudkan petani yang sejahtera yang selama ini menjadi tokoh utama untuk pangan Indonesia.
Perampasan lahan, nilai tukar petani yang semakin merosot, dan sejumlah bentuk represif lainnya juga menjadi pemicu tertindasnya petani Indonesia. Kehidupan petani ditentukan oleh para pemangku kekuasaan.
Harga hasil produksi petani bahkan juga ditentukan oleh pasar, bukan dari petani sendiri. Petani seharusnya menjadi penentu terhadap hasil produksinya sendiri, karena merekalah yang menjalani
“Apakah krisis pangan karena petani bodoh? tentu tidak. Andaikan tanah, air dan sebagainya menjadi milik petani, maka hari ini kita menuntut reforma agraria demi kesejaheraan petani kita. Hidup petani!”, teriak salah satu massa aksi saat menyampaikan orasinya.
Adapun tuntutan yang diajukan oleh massa aksi yaitu:
* pemerintah segera melakukan reforma agraria sejati bagi kaum petani dan rakyat Indonesia.
* hentikan segala tindak kekerasan, penangkapan, dan segala tindak kriminal terhadap petani.
* menegakkan kembali perlindungan Hak Asasi Petani khususnya hak untuk mengelola lahan garapannya tanpa adanya perampasan lahan (land grabbing) oleh berbagai pihak.
* memberikan kedaulatan bagi petani untuk mengatur produksinya sendiri tanpa campur tangan dari swasta yang hanya berorientasi pada keuntungan namun menyengsarakan para petani. (Ferlita)
#DaruratAgraria
No Comment