catatankaki.org — Bertempat di Aula Fakultas Pertanian Unhas, BEM KEMA Faperta UNHAS bekerja sama dengan Bung Hatta Anti-Corruption Award (BHACA) mengadakan diskusi musikal bersama Wakil Ketua KPK, Laode M. Syarif yang bertindak sebagai fasilitator, Rabu (06/09/2017).

Kegiatan yang turut dimeriahkan band Sister ini Danger (Most Popular Award-UN Women) ini merupakan agenda Bung Hatta Sulawesi Tour 2017 yang diadakan di tiga kota yaitu Makassar, Gorontalo dan Kendari.

Diskusi dengan tema “anti korupsi” ini bertujuan untuk menyebarkan fakta & semangat anti-korupsi kepada generasi muda dengan metode populer. Diskusi hari ini erat akan kesan dan pesan mengenai semangat bung Hatta dan integritas diri beliau.

Selain itu, dipaparkan pula dampak korupsi di Indonesia yang secara signifikan memengaruhi aspek pendidikan, kesehatan, ekonomi, sosial dan budaya.

Lebih jauh dijelaskan dalam diskusi, Indonesia tidak termasuk negara bersih korupsi yang hanya menempati tingkat 90 dunia. Firlandia merupakan contoh salah satu negara yang masih bersih dari tindak korupsi.

Secara eksplisit bapak Syarif menyampaikan masalah yang ditimpa negeri ini akibat ulah para koruptor.

“Korupsi ada dimana-dimana, oleh siapa saja, dan terjadi dimana saja, korupsi mengudara dan melaut. Korupsi tentu saja lintas pengetahuan, disiplin ilmu hukum, pertanian, kesehatan, dll yang memiliki peluang sama untuk terlibat korupsi”, ujar Syarif.

Korupsi paling besar terjadi di sektor pendidikan, usaha preventif yang paling mungkin dilakukan adalah menanggalkan kebiasaan buruk seperti menyontek dalam ujian“, imbau Syarif. (Ra)

Previous Pihak Gubernur Tidak Memberi Solusi
Next PPMI Kota Makassar Kecam Aksi Represif di Kantor YLBHI

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *