catatankaki.org — Selasa, 12 april 2016 kampus unhas kembali bergerumuh dengan teriakan teriakan pencabutan unhas sebagai perguruan tinggi negeri badan hukum (PTN BH). Lebih jauh lagi teriakan tentang penolakan komersialisasi pendidikan. Menolak sebuah perguruan tinggi menjadi badan hukum, yang arahnya nanti dinilai akan membuat kampus menjadi privat dan di liberalkan. Sehingga kampus yang notabenenya adalah institusi pendidikan, nantinya hanya milik segelintir orang. Tidak lagi menjadi ruang publik yang bisa dikenyam semua orang dengan uang kuliah yang terjangkau dan tetap menjunjung tinggi mawah pendidikan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Bukan sebagai pasar bagi para pemilik modal untuk menanamkan saham.
Dalam aksi tersebut, massa aksi yang tergabung dalam aliansi unhas bersatu memulai aksinya dengan berkumpul di depan perpustakaan unhas. Ratusan mahasiswa berkumpul. Jumlahnya sekitar Lima ratusan, bahkan lebih banyak lagi. Mahasiswa ini berkumpul dengan puluhan petaka bertuliskan kata kata tentang penolakan komersialisasi pendidikan. Bukan hanya spanduk tuntutan dan petaka, mahasiswa bahkan melakukan body painting. Mengecat badannya dengan cat bertuliskan “tolak PTN BH”, miskin=bodoh, dan lain sebagainya.
Di rektorat universitas hasanuddin, massa aksi yang jumlahnya ratusan itu di temui oleh wakil rektor 3 bidang kemahasiswaan Dr. Ir. Abdul rasyid jalil. Dalam pernyataannya bapak wakil rektor 3 unhas “ mengatakan kalau ingin menolak ptnbh harus sistematis” ada namanya judicial review. Pak WR3 juga mengiyakan akan menghadiri dialog yang akan dibuat oleh aliansi unhas bersatu pada hari kamis 14 april 2016. dialog tersebut adalah lanjutan dari gerakan penolakan ptnbh. Massa aksi yang tergabung dalam aliansi tersebut juga meminta agar pihak birokrasi unhas membawa semua data yang pernah diminta oleh aliansi unhas bersatu. Mulai dari data transparansi pengelolaan keuangan di unhas. Penerapan uang kuliah tunggal. Hingga pada regulasi yang dibuat unhas dan kerja sama yang dilakukan unhas dengan pihak pengusaha. Massa juga menekankan bahwa data itu harus dibawa, dan rektor harus hadir dalam dialog tersebut.
Berikut kronologi aksi yang sempat dirangkum tim catatan kaki.
Kronologi aksi penolakan ptnbh 12 april 2016
12:24
massa aksi berkumpul di depan perpustakaan pusat
12:47
massa aksi berjalan menuju rektorat sekitar 500an orang
12:55
massa aksi menyanyikan yel yel penolakan ptnbh
12:58
massa aksi tiba di rektorat unhas
13:00
orasi pembuka dari kawan kehutanan
13:02
orasi dari ketua bem mipa. Beberapa kutipannya :
”wahai ibu rektor dengarkanlah !!
“wahai pak cido’ (WR 3 bidang kemahasiswaan) dengarkanlah !!
kalian selalu bertanya siapa yang menolak ptn bh ??
hari ini kami jawab pertanyaan itu dengan mengatakan “kami semua”
PTN BH sudah meracuni kampus kita. Tak ada kata selain menolaknya
13:07
orasi dari ketua bem farmasi.
Beberapa kutipannya :”pendidikan sudah kehilangan arah yaitu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa. Unhas sudah membatasi pengaderan yang tujuannya memberikan pengetahuan kepada sesama mahasiswa. Memberlakukan pelarangan jam malam. Apa ini yang kita haarapkan ??
massa aksi dengan serentak menjawab : TIDAK
tolak PTN BH !!
massa aksi kembali menjawab dengan serempak : TOLAK
13:12
orasi dari kawan hukum
“merah lawan putih siapa yang menang ??”
massa aksi kembali menjawab dengan serempak : merah
merah lawan putih siapa yang menang ??
massa aksi : merah
apakah hari ini merah siap membakar ??
massa aksi : siap
apakah hari ini kita akan membakar ??
massa aksi : bakar
13:22
korlap meminta rektor untuk turun menemui mereka.
Massa aksi kembali menyambut dengan teriakan : tuuurun.. tuuurun..
13:26
pembacaan puisi dari kawan FKM.
Pembacaan puisi tersebut membuat beberapa massa aksi teralihkan perhatiannya untuk memperhatikan si pembaca puisi dengan mimik wajahnya yang khas. wajahnya mengkerut, alisnya saling berhimpit, dan matanya merah padam kemudian berteriak.
Beberapa petikan puisinya yang sempat terangkum : “pendidikan kini bak pasar yang mencari uang” , “hal tersebut sangat bertentangan dengan keniscayaan sejarah” kemudian pada akhir akhir dari puisi tersebut membuat massa aksi meresponnya dengan teriakan tidak. Si pembaca puisi berteriak “apakah kita akan menjadi budak ideologi mereka ??”
massa aksi menjawab : tidak
13:05
orasi dari kawan fikp.
Membuka orasinya dengan teriakan : “apakah kawan kawan rela unhas dijual ??
marwah ptn bh sudah menghianati cita cita pendiikan kita.
Orasinya dilanjutkan dengan menyanyikan lagu mars unhas.
13:40
orasi dari mahasiswa pertanian
hidup mahasiswa, hidup mahasiswa..
hidup.. hidup..
kawan kawan kita harus tetap hidup untuk menolak PTN BH
14:02
petikan orasi dari kawan kawan FKM “jangan jadikan unhas digadaikan dalam dunia industri.
14:46
massa aksi ditemui oleh wakil rektor 3 unhas. Dalam tanya jawab tersebut, salah satu pimpinan lembaga yang tergabung dalam aliansi tersebut mengatakan bahwa “ mereka meminta kepada rektor dan wakil rektor 3 untuk menghadiri dialog pada hari kamis tanggal 14 april 2016. dalam pernyataanya alam salah satu mahasiswa fakultas mipa mengatakan “ dalam pertemuan nanti ibu rektor harus membawa data data yang selama ini diminta oleh lembaga kemahasiswaan. Mulai dari data transparansi pengelolaan keuangan. Hingga tanggapan tentang kerja sama yang dilakukan unhas dengan pihak luar. Intinya semua data yang diminta harus dipenuhi dalam dialog nantinya.”
pak abdul rasyid jalil meng”iya”kan permintaan tersebut dan siap untuk menghadiri dialog tersebut.
15:23
setelah ditemui oleh birokrasi kampus dan sudah membuat kesepakatan tentang dialog pada 14 april nantinya. Akhirnya massa aksi melanjutkan aksinya dengan berjalan kaki menuju pintu satu unhas.
15:57
massa aksi sudah berhamburan di pintu satu unhas.
16:15
orasi bergiliran kembali dilakukan. Amarah massa aksi kembali bergelora di tambah dengan asap dari ban yang dibakar ditengah jalan. Asapnya hitam mengepul, membuat langit yang tadinya biru dan cerah kini di bumbuhi dengan asap tebal yang mengepul.
16:37
massa aksi menahan mobil untuk dibuat menjadi panggung orasi. Dan berakhir dengan pembacaan tuntutan dan teriakan sumpah mahasiswa.
Terakhir dari kronologi ini tim catatan kaki sempat mewawancarai salah satu massa aksi bernama dedi yang tidak ingin disebutkan nama fakultasnya. Menurutnya ketika ditanyai apa yang akan terjadi dalam lanjutan aksi dua hari kedepan, ia menjawab “nanti pada 14 april 2016 atau saat dialog tidak mempunyai titik temu. Misalnya rektor tidak datang ataukah pihak birokrasi tidak membawa data yang diminta saya yakin di rektorat akan terjadi pendudukan. Bahkan darah akan bersimbah. Terakhir dia menyampaikan bahwa “saya berharapja’ jumlahnya massa tidak berkurangji, sama amarah penolakan ptnbh nya tetapji terbakar”.
No Comment