Apa kabar GOR Unhas hari ini?


catatankaki.org — Sudah hampir satu tahun sejak gedung olahraga (GOR) diresmikan oleh rektor Universitas Hasanuddin dalam kondisi yang belum rampung, sampai sekarang masih saja belum ada perubahan yang signifikan. Meskipun demikian, gedung olahraga yang katanya terbesar se Indonesia Timur itu sudah ramai digunakan oleh beberapa Lembaga Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) untuk melakukan aktifitasnya.

Pembangunan GOR yang telah menghabiskan dana 9 Miliar tersebut, hingga kini belum ada kejelasan tentang kelanjutan pembangunan sampai pada tahap penyelesaian. Berdasarkan informasi dari biro kemahasiswaan, dana yang dibutuhkan untuk menyelesaikan GOR tersebut senilai 30 Miliar, . Tender pembangunan GOR tersebut sebelumnya dikelola oleh PT. Pertamina namun mengalami kemandekan.

Beberapa fasilitas yang ada di GOR hingga kini masih sangat terbatas. Misalkan dari segi lantai, hanya ada satu lapangan yang siap pakai yaitu lapangan Futsal, sedangkan lantai yang lainnya belum difungsikan dengan jelas. Adapun kondisi stand duduk penonton nyaris tidak ditemukan kondisi yang sempurna. Masih terlihat kawat-kawat besi karatan yang belum ditutupi dengan beton. Begitu pula akses pengunjung/penonton yang hendak menyaksikan pertunjukkan di GOR, hanya terdapat satu tangga alternatif yang terpasang di sudut gedung, sehingga sebagian pengunjung kadang harus memanjat untuk bisa naik ke stand duduk penonton.

Kondisi seperti ini membuat sebagian besar pengunjung merasa kurang puas dengan fasilitas yang disediakan oleh kampus sekelas Unhas. Rahmat, seorang mahasiswa yang sedang duduk menonton pertandingan latihan UKM Hoki di GOR saat ditemui tim Caka mengungkapkan rasa ketidakpuasannya atas fasilitas yang ada di Unhas tersebut. “GOR ini sebenarnya keren sekali, Cuma sayang sekali kalau begini-begini terus ji kondisinya, masa Unhas kere sekali kalau Cuma bangun GOR kayak begini ji” tutur Mahasiswa Fakultas Ekonomi tersebut. Menurut Rahmat, Universitas sebesar Unhas sekiranya memiliki asupan dana yang lumayan besar pertahunnya, sehingga sangat aneh rasanya jika membangun GOR saja tidak pernah cukup.

Previous GERAKAN SOSIAL “FOOD NOT BOMBS”
Next Gedung Fakultas Farmasi yang Katanya Baru

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *