Oleh: Anatasya
Ku tilik sejarah yang pilu
Dimana darah menjadi alat tukar yang menggemaskan
Lantunan doa menjadi teman terakhir
dan tumpukan kepala saudara setanah air menjadi bola kaki anak para jagal
Orang-orang yang terkalahkan di masa lalu itu
menyisakan dendam, amarah, dan benih perjuangan
Kebenciannya tersimpan di tiap jengkal tanah tempat darahnya tersemai
dan suaranya lantang bersamaan dengan teriakan merdu di jalanan
Jiwanya akan terus kekal bersama dengan kenangan yang terjaga
Semangatnya akan terus tumbuh subur pada jiwa-jiwa yang menolak melepuh
Matanya hadir pada binar pupil para orang terpinggirkan
dan raungannya abadi bersama angin dan udara
No Comment