Bahkan Tuhan pun Sedih !


Oleh: Je

Katanya….

Mereka itu beribawa

Katanya….

Mereka itu bermoral

Dan katanya….

Mereka itu yang peduli Rakyat

Siapa Mereka itu…?

 

Ada yang tahu siapa mereka ?

Kamu tahu siapa mereka ?

Kamu, kamu, kamu

Atau kamu tahu siapa mereka….?

Merekalah yang berlindung dibalik gedung-gedung tinggi

Duduk disofa empuk sambil memandagni layar 45 inci

Ditemani gadis – gadis seksi dan sebiji ecstasy

Dan sesekali tertawa terbahak..

Haahhhaaahha, Huahuaahaaaa…

 

Nikmat sekali hidup Mereka ….

Hingga lupa kalau mereka wibawa

Lupa moral mereka ditaroh dimana

Bahkan Lupa ..

Peduli Mereka itu untuk siapa….?

 

Atau mungkin Mereka sudah hilang ingatan !

Mungkin saja….

Atau mungkin Mereka juga sudah lupa….

Lupa cara menggunakan mata

Lupa cara menggunakan telinga

 

Kini Mereka tak lagi melihat

Mata buta tak berdarah

Tertutup gelapnya harta dan jabatan

 

Coba Lihatlah….

Lihatlah,.. Lihatlah…

Perempuan menari-nari menelanjangi tubuhnya

Para lelaki menjajahkan diri pada tante girang

Pak Tua menjual tulang rusuk kepabrik semen

Istri petani harus masuk hutan mencari ranting kayu

Semua demi sebiji beras dan setetes susu

 

Kini Mereka tak lagi mendengar

Telinga tuli

Tersumbat suara keserakahannya

 

Coba Dengarlah…..

Dengarlah,… dengarlah…

Bayi bayi menangis darah meminta susu

Karena susu ibu sudah kering

Para pemuda menjerit sakit karena Narkoba

Para gadis menjerit kesakitan diatas ranjang

Petani merintih kehilangan lahannya

 

Apakah telinga mereka masih tak bisa mendengarnya

Apakah hati mereka tidak lagi bergetar

Mereka tidak merasa sedih mendengar kabar tentang kami

Bahkan Tuhan pun sedih melihat dan mendengar semuanya

 

Kusangka Mereka Benar beribawa, bermoral dan peduli

Tapi nyatanya

Mereka tak lebih dari iblis berwajah Manusia

Kerjanya menipu dan berpura-pura.

 

Kepada Siapa lagi kami harus mengaduh…

Kepada Mahasiswa

Hah. Mahasiswa

Mahasiswa

Siapa lagi Mahasiswa itu…?

 

Apa Kamu,

Apakah Kamu Mahasiswa itu

Jawab, kamukah mahasiswa itu.

Huh kamu tak mampu menjawab,

Sudahlah…

Kamu juga sudah buta dan tuli.

Kemahasiswaanmu tinggal nama tanpa jasad

Bahkan jiwamu sudah bergelantungan dibawah ketiak birokrasi

Idealismemu telah kau jajahkan

Untuk sekedar menjilat pantat birokrasi

 

Sudahlah….

Kamu tak usah sok jadi pahawan

Kami muak dengan semua tingkah heroikmu

Kamu tak beda dari orangan sawah

Yang hanya diam walau kepala dipatuk burung gagak

 

Sudahlah….

Jangan lagi kau bicara revolusi atas nama kami

Jangan lagi kamu teriak revolusi atas nama rakyat

Karena kamu hanya bisa bermimpi

Kamu hanya bisa Membanyangkan revolusi

Membayangkan di depan kaca toilet sambil beronani…


Previous Listrik Padam, Aktivitas Perkuliahan Unhas Terganggu
Next Mereka merobek bunga, tetapi akarnya kembali ditengah kita

No Comment

Leave a reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *